
Alhamdulillah … SMK Muhammdiyah Adiwerna telah berhasil melintasi sejarah dalam Tiga Puluh Tahun ini. Dalam perjalanan awal ini ibarat sinar mentari pagi, sinarnya mampu menerangi hausnya jiwa di tengah gencarnya serbuan budaya instant dan hedonisme kehidupan.
Di bawah konsultan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang Jawa Timur dan fasilitator pengembangan sekolah unggulan, demikian juga Kepala Sekolahnya, SMK Muhammadiyah Adiwerna hadir sebagai sekolah “SMK E-Sport Pertama di Indonesia” terus berpacu dalam memberikan pelayanan pendidikan anak yang terbaik.
Harapannya siswa mampu mewujudkan pribadi sebagai hamba Allah yang memiliki keseimbangan Spiritual Question (SQ), Emotional Question (EQ), dan Intelegent Question (IQ). Setting jangka panjang dapat mengemban tugas dan dapat berprestasi untuk menghadapi tantangan di masa depan. Semoga siswa hadir sebagai kholifah di muka bumi yang rahmatan lil ‘alamin.
Sehubungan dengan tuntutan masyarakat terhadap mutu sekolah dan pelayanan semakin hari semakin tinggi. Hal ini dibarengi dengan tingkat kemajuan cara berfikir masyarakat yang semakin rasional, derasnya arus informasi, teknologi, interaksi social, tingkat ekonomi yang semakin mapan. Semua itu akan sangat berdampak bagi setiap lembaga pendidikan. Perubahan yang terjadi begitu cepat dan meningkat. Kadang memaksa kita semua harus ada ditengah – tengahnya. Bila kita tidak berbenah secepatnya dan setiap saat, maka tidak menuntut kemungkinan kita akan ditinggal dan mereka akan melirik lembaga lain yang lebih cepat mengkomudir segala perubahan.
Untuk itu maka perlu kiranya disusun tata tertib bagi segenap guru, karyawan, murid dan wali murid. Peraturan tersebut dimaksudkan untuk menjaga agar mutu pendidikan dan mutu pelayanan sekolah selalu dapat ditingkatkan, meskipun minim sekali yang dapat kita lakukan. Namun demikian akan lebih bermanfaat dari pada kita tidak melakunnya sama sekali atau bahkan tidak menyadari.
Sebagai ujung tombak dan sekaligus menejer di kelas, ( karena berhadapan dengan obyek secara langsung) guru harus dapat memberikan pelayanan dan keteladanan bagi setiap murid, sesame guru bahkan wali murid. Guru dengan paradigmanya, digugu dan ditiru, perlu sekali menjaga setiap ucapan dan tindakan, sehingga dapat member pemahaman bagi setiap siswa dalam memberikan transfer to knowledge (memindahkan ilmu pengatahuan kepada murid). Kata – katanya tidak menimbulkan interprestasi yang membingungkn. Mau dan berani mengigatkan, serta mengarahkan bagi setiap siswa agar selalu melakukan hal – hala yang positif. Selalu menjaga perasaan anak didik, dan memperhatikan perkembangan kejiwaan anak.
Mampu membangkitkan jiwa anak agar mandiri, kreatif, inovatif, dan selalu memiliki inisasiatif. Mampu berkomunikasi dengan bahasa anak. Melihat anak sebagai murid dan bukan sebagai orang dewasa. Mampu membangun komunikasi dengan anak, orang tua dan guru guna mendapatkan masukan – masukan peningkatan prestasi anak didik. Selalu meningkatkan kemampuan diri dalam memperbanyak pengatahuan secara akademik maupun non akademik. Mampu melihat setiap perubahan – perubahan social, politik, ekonomi dan budaya.
Menjaga kedisiplinan dan konsistensi diri dalam melakukan setiap pekerjaan. Melaksanakan tugas secara jujur dan penuh tanggung jawab yang tinggi. Mampu menghubungkan dunia luar dengan apa yang ada di dalam kelas. Saling menghormati dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban. Selalu mendahulukan kepantingan sekolah dan siswa. Sabar dalam menghadapi berbagai macam tantangan dan rintangan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik. Mengutamakan kebersamaan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Tidak mudah mengeluh dan putus asa dalam menghadapi setiap masalah. Akti, kreatif, inovatif, cerdas, cekatan, tahan uji, berdedikasi tinggi, berorientasi kedepan, disiplin bertanggu jawab, komitmen, konsisten, jujur, amanah, berani, istiqomah, dan mutmainnah.
Siswa sebagai obyek pendidikan, seharusnya diperhatikan secara menyeluruh dan utuh. Diperlakukan secara sadar dan manusiawi. Setiap perilakunya dan perkembangan kejiwaannya yang diberengi dengan tingkat kematangan usianya harus dapat dikontrol, diarahkan kepada hal – hal yang lebih positif. Siswa perlu ditumbuhkan jiwa kreatifitasnya, leardership, interpersonality. Perkembangan Spiritual Question (SQ), Emotional Question (EQ), dan Intelegent Question (IQ), perlu dioptimalkan. Merangsang tumbuhnya multiple intelegences bagi setiap peserta didik yang harus selalu dapat diupayakan.
Karyawan juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga mutu pendidikan dan mutu pelayanan sekolah. Karyawan harus mampu menempatkan diri sebagai pelayan pertama terhadap setiap orang yang membutuhkan jasa terhadap sekolah. Kedisiplinan dan keramah tamahan dalam menghadapi siswa, wali murid dan setiap tamu. Tidak jarang sebuah perusahan akan menjadi maju dan terkenal bukan karena sebuah produk yang dihasilkan, akan tetapi mutu pelayanan yang dilakukan oleh para pelayan juga dapat menarik simpati para pelanggannya sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang dilakukan oleh para penjualnya.
Begitu juga sebaliknya, pelayan dapat menjadikan perusahan akan terburuk bila cara menjual atau melayani pelanggan yang kurang familier. Produk yang bagus tidak akan menjadi sebuah jaminan bahwa perusahan akan mendapatkan banyak pelanggan bila cara – cara menjual tidak dilakukan dengan sebaik – bainya.